Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the becustom domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/fsbmm.or.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the simple-sitemap domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/fsbmm.or.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the simple-sitemap domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/fsbmm.or.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the mfn-opts domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/fsbmm.or.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114 Unilever kepada SPMKB, “Seragam kerja merupakan bagian dari upah” – FSBMM
Selama beberapa tahun lebih dari 680 pekerja yang memproduksi Bango Unilever di Indonesia telah memperjuangkan hak untuk menegosiasikan upah yang adil. Pada tahun 2021 mereka melancarkan aksi protes menuntut upah layak. Pada Juli 2022, Unilever merespons dengan formula Upah Layak Hidup global. Menurut Unilever, Upah Layak termasuk seragam kerja, piknik perusahaan, kontribusi wajib perusahaan untuk asuransi kesehatan dan pensiun pemerintah, tunjangan keagamaan wajib tahunan, bonus tahunan dan bahkan kontribusi asuransi kematian.
Unilever percaya bahwa seragam adalah bagian dari Upah Layak. Jadi semua anggota keluarga mendapat manfaat dari ini dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka?
Jadi sebenarnya, semua pengeluaran perusahaan ini termasuk kontribusi pemberi kerja untuk asuransi kesehatan, pensiun dan tunjangan keagamaan yang diwajibkan oleh hukum, merupakan kontribusi Unilever terhadap kemampuan pekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini membuat upah aktual yang dibutuhkan untuk memenuhi biaya hidup jauh lebih rendah karena Unilever yakin telah berkontribusi pada biaya hidup – dengan seragam dan piknik perusahaan.
Produk yang dibuat oleh para pekerja di pabrik Bango menghasilkan begitu banyak kekayaan bagi Unilever yang terdaftar dalam 28 Merek Hidup Berkelanjutan teratas secara global. Namun merek tidak memberikan kontribusi apa pun untuk memastikan pekerja dan keluarga mereka dapat hidup dengan layak. Upah Hidup Unilever yang sekarang diberlakukan secara sepihak kepada para pekerja di Bango sama sekali tidak memenuhi biaya hidup pokok.
Sementara Unilever mengklaim formula Upah Hidup ini bersifat global, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perhitungan upah layak untuk pekerja di Eropa termasuk piknik perusahaan, seragam atau tunjangan sosial dan medis wajib, bonus tahunan, atau asuransi kematian.
Pada saat yang sama Unilever mempromosikan penggunaan Upah Layak yang dihitung oleh Jaringan Upah yang Adil. Perusahaan mengklaim bahwa upah hidup ditentukan untuk setiap lokasi secara global berdasarkan penilaian biaya hidup. Namun, tidak ada kejelasan tentang bagaimana biaya hidup yang dinilai dengan cermat sesuai dengan formula Upah Hidup yang mencakup seragam, piknik, dan bonus tahunan. Jawaban yang paling mungkin adalah bahwa rumus Upah Layak hanya membantu perusahaan menghasilkan angka yang cukup dekat dengan angka Upah Wajar untuk biaya hidup. Masalahnya adalah seragam, piknik perusahaan, iuran pensiun wajib dan asuransi kematian tidak membantu keluarga memenuhi biaya hidup ini.
Sangat frustrasi dengan tanggapan Unilever dan penggunaan perhitungan Upah Hidup yang tidak adil dan tidak rasional yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan biaya hidup dan kebutuhan keluarga, serikat pekerja melanjutkan aksi protesnya.