Dalam orasinya, Anwar Wahab selaku Ketua SPKMF menyampaikan bahwa telah dilaksanakan perundingan sebanyak 18 kali sejak awal Januari 2022 namun sampai akhir Juni 2022 belum ada kesepakatan dan dinyatakan kebuntuan perundingan (deadlock).
Pada 10.00 WIB Manajemen meminta kepada perwakilan SPKMF untuk audiensi bersama Manajemen dan Disnaker.
Koordinator Lapangan aksi unjuk rasa, Yusi Nurachmad meminta agar perwakilan dari FSBMM Regional Barat (Ari Putra Wijaya dan Septiana Pratama) juga turut hadir dalam audiensi tersebut .
Dalam audiensi tersebut dihadiri juga beberapa perwakilan dari Disnaker dan anggota kepolisian.
Namun dalam audiensi tersebut belum ada kesepakatan antara Manajemen PT Fermentech Indonesia dan Serikat Pekerja (SPKMF dan RTMM - SPSI) hingga berakhirnya audiensi tersebut pada pukul 11.30.
Massa aksi melanjutkan aksinya kembali pada pukul 13.15 di depan gerbang PT Fermentech Indonesia dilanjutkan dengan orasi dari para pekerja dan massa aksi solidaritas.
Puluhan personil dari kepolisian menjaga demi tertibnya jalannya aksi damai ini.
Pada pukul 14.30 seluruh massa aksi memasuki area PT Fermentech untuk bertemu dengan Presiden Direktur dan perwakilan dari Manajemen Fermentech Indonesia yang didampingi oleh aparat kepolisian.
Dalam pertemuan tersebut, SPKMF meminta kepada Manajemen untuk segera bernegosiasi dengan induk perusahaan tentang proposal perundingan yang telah lama diajukan namun belum ada kata kesepakatan dan masih statis di angka 0.34% yang mana jika dikonversi hanya mengalami kenaikan sebesar Rp. 19,000,- dan sangat tidak sesuai dengan kebutuhan hidup layak saat ini di tengah himpitan perekonomian yang semakin tinggi.
Manajemen PT Fermentech Indonesia meminta pertemuan kembali pada pukul 17.05 dengan SPKMF serta didampingi oleh Sekretaris Umum FSBMM (Eko Sumaryono) dan Tim Advokasi FSBMM Regional Barat (Sri Wibowo). Dalam pertemuan tersebut, Manajemen meminta waktu untuk bisa berkoordinasi dengan induk pusat perusahaan dan akan menyampaikan proposal kenaikan upah yang diajukan oleh serikat pekerja.
Massa aksi membubarkan diri pada pukul 18.00 dan ditutup dengan doa sebagai wujud syukur karena aksi berjalan dengan damai. (SP)